Neobux

Saturday, January 21, 2006

empat belas tahun yang lalu

Tidak terasa ya, ternyata bapak sudah 'pergi' empat belas tahun yang lalu. Tepat hari ini. Tanggal 21 Januari.

Dan aku masih belum bisa menjadi seseorang yang bisa dibanggakan, seperti yang diharapkan bapak dulu. Aku masih belum bisa membuat ibu bahagia dan bersemangat saat bercerita tentangku kepada orang-orang yang bertanya. Aku juga belum bangga dengan diriku sendiri. Aku masih sering Jarkoni --ngajar ora bisa nglakoni--, menjadi sok pinter, sok tegar, sok hebat.

Agustus tahun ini umurku 26 tahun. Dua puluh enam.
d u a p u l u h e n a m t a h u n .....
Wah !!!!. Dan aku belum punya apa-apa!!!

Tabungan? waduh!. Barang berharga? walah!

Aku cuma punya optimis. Disini, di dalam otak dan hati.

Friday, January 13, 2006

Senja itu pagi

Sudah kukatakan padamu, tak pernah ada yang abadi di dunia ini. Seperti matahari yang setiap pagi muncul di ufuk timur, sore nya pasti akan tenggelam di ujung barat. Apapun yang terjadi di bumi, matahari pasti akan tetap terbenam. Pasti !!
Kecuali apabila Tuhan Pencipta Semesta Alam ini menghendaki lain, dan seperti yang termaktub di kitab suci segala agama, akan ada akhir dunia. Tergambarkan juga jika matahari --ketika saat itu tiba-- akan membakar bumi. Tidak seperti hari-hari yang sedang dan telah kita lalui, matahari muncul di timur, memberikan terang, lalu tenggelam di barat, meninggalkan kita pada gelap.

Jangan takut pada gelap
Karena gelap melindungi kita
dari kelelahan


Seperti itu lirik sebuah lagu kalau tidak salah.

Maka tak usah menjadi hancur karena sebuah perpisahan. Kau pun tahu dari awal bahwa setiap pertemuan akan berakhir dengan perpisahan. Tinggal bagaimana perpisahan itu terjadi. Menangis lah. Itu wajar kok. Tapi, sebentar saja. Menangis terlalu lama hanya akan membuat kerut di mata. Cuma memerahkan bola matamu. Menangis terlalu lama itu tak baik. Selama apapun kau menangis, yang telah pergi tak akan pernah kembali.

Dan setelah malam, akan muncul pagi hari. Tuhan setia mengingatkan kita untuk sebuah terang yang akan datang. Kembali tegar menghadapi masalah, bukan lari menghindar dan bersembunyi selayaknya pecundang yang tunggang langgang.

Terang siang adalah waktunya bagi kita mewujudkan apa yang sudah muncul dalam mimpi semalam. Maka tak ada gunanya pula terus menerus menelungkupkan muka yang sembab di atas bantal.

Cucilah mukamu dan mulailah berjalan keluar.

Sunday, January 01, 2006

Happy New Year 2006



HapPY NeW YeAr 2006


more wishes..more dreams..more spirit..