Menyedihkan atau menyenangkan? Ketika hari kelahiran tiba tanpa ada siapapun di sisi. Friends even the loved one. Noone.
Kemarin saya mematikan ponsel selama hampir 24 jam sebagai tanda berkabung atas perayaan hari kelahiran saya yang tahun ini saya rayakan dengan begitu biasa saja karena memang tidak ada yang dilakukan dan tidak ada yang melakukan apapun untuk saya disini dan membuat saya begitu bahagia atau setidaknya bahagia saja tanpa ada tambahan begitu di depan kata bahagia
Sebagian orang berkata jangan pernah merencanakan sesuatu jauh jauh hari sebelum anda berkeinginan melakukannya karena itu akan berpotensi gagal dan potensi kegagalan itu akan bertambah besar dan semakin membesar tatkala anda membuat perencanaan itu semakin jauh hari oleh karena itu jangan merencanakan sesuatu terlebih lagi memberi janji kepada orang lain untuk melakukan sesuatu bersama pada satu saat tertentu karena ketika itu gagal terjadi maka orang lain yang anda beri janji itu akan begitu sangat kecewa sehingga mungkin dia akan tidak mempercayai anda lagi di kemudian hari kelak dan semoga saja dia tidak akan menularkan ketidakpercayaannya dia ke anda kepada orang lain yang mungkin di diri anda terasa jauh lebih penting ketimbang dia yang sebelumnya pernah merencanakan sesuatu dan anda gagal mewujudkannya.
*sebagian orang lainnya selalu merencanakan segala sesuatu nya jauh jauh hari dengan sangat rapi dan dituntut oleh dirinya sendiri untuk menciptakan kesempurnaan dalam segala hal. FUCK THEM!*
Kemarin malam tanggal duapuluh agustus atau tanggal sembilanbelas malam kota ini seperti mati yang ada hanya senyap sunyi sepi terasa sendiri tak ada lampu dan bebunyi karena memang mati listrik dan itu terjadi dari jam satu tigapuluh dini hari sampai jam sembilan pagi.
Gila!
Saya semalaman nongkrong di stasiun, ngobrol dengan Bambang alias begu si gagu yang dulu pernah saya ceritakan di blog ini. Merokok bersama, minum kopi bersama. Dan itu cukup menyenangkan. Apalagi karena orang-orang hanya berwujud remang remang dengan sedikit cahaya dari beberapa lilin yang dibakar dan ditaruh diatas meja. Kopi dengan cepat menjadi dingin karena airnya memang sudah tinggal hangat saja. Dan lalu rasa kesepian itu menyerang saya dengan begitu hebat.
terimakasih untuk yang mengirimkan ucapan dalam bentuk apapun. terimakasih untuk yang masih mengingat bahwa tanggal duapuluh agustus itu hari yang penting untuk saya tetapi tidak sempat untuk menyampaikan selamatnya. terimakasih untuk yang tidak mengucapkan apapun dan tidak mengingat apapun tentang tanggal itu.
karena memang tidak ada guna nya.
Monday, August 21, 2006
Sunday, August 06, 2006
Blog ini...
Sekian minggu saya tidak menuliskan apapun untuk isi blog ini. Ada rasa malas, ada perasaan kehilangan kata-kata, ada keengganan, ada kebingungan.
Baiklah, saya jabarkan saja.
Rasa malas. Iya, saya sedang terserang rasa malas dengan sangat hebat. Saya malas melakukan apapun. Cucian menumpuk, piring dan gelas kotor bertebaran di kamar, komputer berdebu tidak sempat saya lap. Bahkan untuk makan pun saya malas. Kalau belum lapar sekali, saya malas keluar cari makan. Hm..yang tidak malas saya lakukan tinggal menyalakan komputer, main game sampai mata merem. Atau, pergi ke Game net, main game online berjam-jam. Hahahaha.... [kacau!!]
Untuk urusan kehilangan kata-kata, sebenarnya tidak juga. Saya berkata-kata setiap hari. Mengucapkan ribuan bahkan mungkin jutaan kata dalam hitungan waktu 24 jam, jadi saya sebenarnya tidak kehilangan kata-kata bukan?
*Maksudnya, kata-kata yang indah, yang pantas dimasukkan ke blog*
Itu...tidak juga sebenarnya. Dalam beberapa menit setiap harinya, saya kerap berbicara sendiri. Itu bisa dilakukan sewaktu di kamar dan sendirian, bisa ketika menonton tv (satu hal yang jarang saya lakukan), bisa pula tatkala melaju di atas motor, menyusuri jalanan yang berdebu, pekat, dan mengeluarkan bau khas saat tersiram air hujan. Ah, berbicara sendiri ketika berkendara itu hal yang paling saya lakukan.
Ada keengganan dan kebingungan. Ini karena terkadang saya berpikir beberapa kali untuk menuliskan apa yang terjadi dalam kehidupan saya ke dalam blog ini. Iya, berpikir beberapa kali karena nanti [rasanya] semua orang akan mengetahui kehidupan pribadi saya. Tetapi ketika pikiran seperti itu muncul, biasanya saya langsung menukas, mendebat opini saya sendiri dan berkata:
"Memangnya kamu siapa? PD amat sih kalau blog mu dibaca banyak orang dan lalu ketika kamu bertemu mereka, kamu merasa telah mempermalukan dirimu sendiri dengan membuka semua permasalahan yang dihadapi."
Iya juga ya. Coba sekarang saya tanya kepada anda yang membaca ini: Apakah sebelumnya anda telah mengenal saya dengan baik? Bahkan sangat baik?
Kesimpulan paling sederhananya adalah, bahwa blog saya ini hanya diketahui oleh beberapa teman dekat yang otomatis mereka sudah mengenal saya lebih jah ketimbang dari apa yang saya paparkan di blog ini. Bahwa blog saya ini hanya dibuka oleh mereka yang memang dengan sengaja mengetik rawins[dot]blogspot[dot]com di jendela web browser. Bahwa, andaikata anda yang membaca tulisan di blog saya ini dan anda belum pernah mengenal saya, maka itu adalah karena hasil iseng surfing lewat media surfer terkenal seperti google[dot]com, yahoo[dot]com dan sebagainya dan sebagainya. Dan percayalah, si pembaca blog saya dan belum mengenal saya sebelumnya hanyalah (uhm, mungkin) 5% saja.
Jadi, untuk apa saya menyembunyikan sesuatu, menyimpan keluhkesah yang sebenarnya sangat ingin saya tuliskan disini? Entahlah, saya juga tidak mengerti.
Kebingungan saya berikutnya adalah, tentang bagaimana saya menuliskan segala sesuatu menjadi tulisan yang enak dibaca. Meskipun itu keluhan saya sekalipun, saya cenderung ingin menuliskan dengan kalimat tak langsung, berputar-putar, menggantung, membuat si pembaca hanya bisa menebak apa yang terjadi.
Ketika berpikir tentang hal itu semua, mengenai blog dan perkembangan blogging di masyarakat kita, kadang muncul pertanyaan, sebenarnya mereka membuat blog dan menulis panjang lebar itu untuk tujuan apa?
Baiklah, saya jabarkan saja.
Rasa malas. Iya, saya sedang terserang rasa malas dengan sangat hebat. Saya malas melakukan apapun. Cucian menumpuk, piring dan gelas kotor bertebaran di kamar, komputer berdebu tidak sempat saya lap. Bahkan untuk makan pun saya malas. Kalau belum lapar sekali, saya malas keluar cari makan. Hm..yang tidak malas saya lakukan tinggal menyalakan komputer, main game sampai mata merem. Atau, pergi ke Game net, main game online berjam-jam. Hahahaha.... [kacau!!]
Untuk urusan kehilangan kata-kata, sebenarnya tidak juga. Saya berkata-kata setiap hari. Mengucapkan ribuan bahkan mungkin jutaan kata dalam hitungan waktu 24 jam, jadi saya sebenarnya tidak kehilangan kata-kata bukan?
*Maksudnya, kata-kata yang indah, yang pantas dimasukkan ke blog*
Itu...tidak juga sebenarnya. Dalam beberapa menit setiap harinya, saya kerap berbicara sendiri. Itu bisa dilakukan sewaktu di kamar dan sendirian, bisa ketika menonton tv (satu hal yang jarang saya lakukan), bisa pula tatkala melaju di atas motor, menyusuri jalanan yang berdebu, pekat, dan mengeluarkan bau khas saat tersiram air hujan. Ah, berbicara sendiri ketika berkendara itu hal yang paling saya lakukan.
Ada keengganan dan kebingungan. Ini karena terkadang saya berpikir beberapa kali untuk menuliskan apa yang terjadi dalam kehidupan saya ke dalam blog ini. Iya, berpikir beberapa kali karena nanti [rasanya] semua orang akan mengetahui kehidupan pribadi saya. Tetapi ketika pikiran seperti itu muncul, biasanya saya langsung menukas, mendebat opini saya sendiri dan berkata:
"Memangnya kamu siapa? PD amat sih kalau blog mu dibaca banyak orang dan lalu ketika kamu bertemu mereka, kamu merasa telah mempermalukan dirimu sendiri dengan membuka semua permasalahan yang dihadapi."
Iya juga ya. Coba sekarang saya tanya kepada anda yang membaca ini: Apakah sebelumnya anda telah mengenal saya dengan baik? Bahkan sangat baik?
Kesimpulan paling sederhananya adalah, bahwa blog saya ini hanya diketahui oleh beberapa teman dekat yang otomatis mereka sudah mengenal saya lebih jah ketimbang dari apa yang saya paparkan di blog ini. Bahwa blog saya ini hanya dibuka oleh mereka yang memang dengan sengaja mengetik rawins[dot]blogspot[dot]com di jendela web browser. Bahwa, andaikata anda yang membaca tulisan di blog saya ini dan anda belum pernah mengenal saya, maka itu adalah karena hasil iseng surfing lewat media surfer terkenal seperti google[dot]com, yahoo[dot]com dan sebagainya dan sebagainya. Dan percayalah, si pembaca blog saya dan belum mengenal saya sebelumnya hanyalah (uhm, mungkin) 5% saja.
Jadi, untuk apa saya menyembunyikan sesuatu, menyimpan keluhkesah yang sebenarnya sangat ingin saya tuliskan disini? Entahlah, saya juga tidak mengerti.
Kebingungan saya berikutnya adalah, tentang bagaimana saya menuliskan segala sesuatu menjadi tulisan yang enak dibaca. Meskipun itu keluhan saya sekalipun, saya cenderung ingin menuliskan dengan kalimat tak langsung, berputar-putar, menggantung, membuat si pembaca hanya bisa menebak apa yang terjadi.
Ketika berpikir tentang hal itu semua, mengenai blog dan perkembangan blogging di masyarakat kita, kadang muncul pertanyaan, sebenarnya mereka membuat blog dan menulis panjang lebar itu untuk tujuan apa?
Subscribe to:
Posts (Atom)