Neobux

Sunday, October 23, 2005

Against The Evil

Aku tertegun benar ketika membaca satu tulisan yang di posting di salah satu mailing list yang aku ikuti. Dengan satu embel-embel permintaan untuk memforward tulisan tersebut ke semua orang.
Betapa tiba-tiba aku merasakan ganas sekali kehidupan ini.

Subject: Modus Penculikan Anak
Kejadian dibawah ini juga terjadi di Megamal beberapa waktu yang lalu, tetapi bedanya para penjaga disana tidaklah setrampil dan secepat kasus yang terjadi di Carefour, dan malahan baru bergerak setelah diancam dengan kemungkinan tuntutan hukum lagi. Waktu itu menyangkut seorang anak laki berumur 4 th., tetapi modus operandinya persis sama.

Modus Penculikan - Peringatan kepada semua orang tua.
PERINGATAN PENTING BAGI SEMUA ORANG TUA!.
Walaupun anda tidak /belum punya anak kecil sekalipun, tolong sebarkan informasi ini kepada semua saja yang mungkin membutuhkan, yang dapat anda ingat. Anda tak pernah bisa tahu siapa yang akan anda selamatkan dengan mengirim informasi yang ada di email ini. Mohon meluangkan waktu untuk meneruskan(forward) kepada semua teman yang punya anak kecil ataupun cucu. Terima Kasih.

Ini adalah sharing kami atas suatu kejadian yang terjadi pada hari ini (eMail asli tertanggal Jumat 26 Sep 2003)
sewaktu sedang belanja di Carefour( catatan : tidak dijelaskan Carefour yang mana)Seorang ibu sedang melongok persediaan daging yang ada, dan sesaat kemudian berbalik dan mennemukan bahwa anak perempuannya yang berumur 4 tahun. tidak berada lagi ditempat/hilang.
Saya pada saat itu kebetulan sedang berdiri disamping ibu tersebut, dan kemudian ibu
tersebut memanggil manggil anaknya tetapi tanpa hasil. Saya kemudian meminta tolong kepada seorang pegawai Carefour untuk mengumumkan kehilangan anak tersebut melalui pengeras suara.
Hal mana dilakukannya, dengan segera berjalan disamping saya kesebuah telepon yang tersedia dan mengumumkan bahwa semua pintu dan jalur keluar manapun supaya segera ditutup/dikunci dengan menyebutkan sebuah kode tertentu.
Kemudian seluruh jalan keluar dengan segera ditutup.Keseluruhannya ini hanya butuh waktu 3(tiga) menit sejak saya meminta untuk diumumkan. Mereka kemudian berhasil menemukan si anak kecil tersebut dalam keadaan terbius di salah satu ruang kamar mandi yang ada. Kepalanya sudah setengah dicukur, hanya mengenakan pakaian dalamnya saja, dan ada tas pakain, , sebuah pencukur(razor) dan sebuah wig dilantai disampingnya.
Jadi siapapun orang ini, dia berhasil mengambil anak gadis tersebut,membawanya ke kamar mandi, mencukur separuh kepalanya dan melepaskan pakaiannya hanya dalam waktu kira-kira kurang dari 10 menit.
Hal mana membuat saya geleng-geleng kepala, hampir tidak dapat dipercaya. Jadi harap mengawasi anak/cucu anda ketika sedang berada ditempat terbuka seperti Mall dimana akan sangat mudah terpisahkan secara tak sengaja. Dalam kasus diatas hanya dibutuhkan waktu yang sedemikian pendeknya untuk melaksanakan kejahatan itu. 5 menit lagi saja dan anak tersebut akan sudah lewat dari pintu dan hilang.
Hingga saat ini saya masih tidak habis pikir bagaimana mungkin ada orang yang segila ini, apalagi dapat melaksanakan hanya dalam hitungan menit saja. Kiranya lewat sudah hari-hari dimana anak-anak dapat berkeliaran kesana kemari dan paling sial yang akan terjadi adalah mereka mengganggu pengunjung lainnya saja.
Si gadis kecil tersebut memang baik baik saja berkat karyawan yang sigap, perhatian dan tidak mau mengambil resiko.

PASTIKAN UNTUK MENERUSKAN BERITA INI KEPADA SEMUA ORANG, SEHINGGA MEREKA AKAN SELALU INGAT BAHWA MASIH BANYAK ORANG SAKIT PIKIRAN SEPERTI INI DILUAR SANA !!.

Saturday, October 15, 2005

Hujan Sore Hari

Sekarang, setiap kali ada kesempatan keluar dari kantor terutama menjelang sore, aku selalu berharap hujan akan turun.
Seperti tadi sore, sembari menyusuri kali Serayu, air mulai menetes satu satu di kaca mobil. Aku tersenyum girang.
This what I'm waiting for... kataku dalam hati. jalanan tak begitu ramai. Pak Tris yang jadi sopir memacu kendaraan tak begitu kencang.
"sambil menunggu jam pulang kantor" katanya.

Lalu, air semakin banyak turun..hujan semakin deras. Jendela sengaja kubuka sedikit biar air ada yang jatuh ke atas kepalaku. Menciptakan 'salju' lembut di helai rambut. Dan bau tanah basah masuk ke dalam mobil. Aku menghirupnya dalam dalam.

"Aku suka hujan" kataku tiba-tiba.
Pak Tris diam saja. Aku tak tahu apakah dia dengar kalimatku tadi atau tidak.
"Wah.. lihat pak.. bukitnya gundul banget."
"Oh.. iya.. hahaha... tuh, orang-orang diatas keliatan jelas banget" Pandangannya terarah ke para petani yang sedang bergegas diatas sana.
"coba kalau hujan deras nya bikin longsor ya..mengerikan banget!" kata Pak Tris.
"Iya." jawabku pendek. Kami membuat satu perumpamaan yang mengerikan.

Jika itu memang terjadi, siapa menyalahkan siapa?
Bukit gundul.. pohon sudah habis ditebang berganti dengan sawah tegalan. Bisa jadi, orang-orang kemudian akan menyalahkan pemerintah karena tidak becus dengan urusan reboisasi. Orang-orang seperti tidak sadar bahaya yang setiap saat mengancam mereka.
Itu urusannya bisa panjang, ribet, dan cuma jadi polemik sesaat. Lalu akan lenyap tertimpa pemberitaan tentang kasus lain nya yang lebih update di koran-koran.

Aku memilih diam saja. Membuang jauh-jauh pikiran buruk. Lebih baik memandang hujan dan merasakan lembabnya udara.