Neobux

Friday, February 06, 2004

Haunted

"hubunganku sedang memburuk," katanya di sela-sela hujan tadi siang.

"memburuk seperti apa?"

"yah...seperti itu lah. aku tiba-tiba saja menyadari kalau aku tidak lagi merindukan dia seperti tahun-tahun kemarin. Ini seperti... ya...seperti biasa saja."

Aku terdiam, membayangkan perjalanan kisahnya dari sejak masih sekolah dulu. Ingatan saat-saat dia tergila-gila kepada gadisnya itu, hingga hampir seluruh teman-temannya kerepotan. Ingatan ketika mereka akhirnya putus, kemudian menyambung kembali, dan putus lagi, dan menyambung lagi. Begitu heboh. Setidaknya untuk beberapa teman dekat, termasuk aku.

Aku merasakan bahwa secara perlahan, aku membuka baju, dan terjun kedalam pusaran arus sungai yang ia ciptakan. Sementara hujan turun sedikit-sedikit, membasahi kaca depan mobil untuk lalu meluncur turun ke atas kap mesin. Mesin mendesing lirih diantara bunyi klakson yang bersahutan.
Kuambil sebuah CD dari tasku, dan segera memutarnya agar situasi tak menjadi lebih buruk.

I hear the beating of your wings
And you're playing on my strings
In mysterious ways
You draw me in
To a love
Beyond all understanding


Ada hal yang harus dikatakan, ada pula yang tidak perlu dikatakan. Aku mengerti benar mengapa ia berlaku seperti itu, dan rasanya tidak perlu kukatakan. Perasaan memang bagian paling rumit diantara keseluruhan wujud manusia. Dan cinta termasuk di dalamnya.

"Kau tengah mengalami satu kejenuhan.." kataku pelan
"ya, kejenuhan yang menyesakkan,"
"Apa kau ingin aku melakukan sesuatu untuk membantumu?"
Matanya memandang ke depan, lepas dan terasa kosong. Helaan nafasnya terasa sangat berat.
"aku rasa tidak. Tidak ada yang dapat dilakukan oleh orang lain."

Arus sungai terus menyeretku terbawa serta. Kepalaku serasa timbul tenggelam. Dadaku terasa begitu sesak. Lamat-lamat ku dengar lagi suara Ian Gillan,

I'm Haunted
Haunted
Is that what you wanted

All that's left
Is the ghost of your smile
It stays awhile
Then fades away




No comments:

Post a Comment