Neobux

Sunday, November 27, 2005

Cinta adalah Hujan

Cinta adalah seperti hujan.
Uap² air yang menggumpal di udara adalah benih. Setiap pertemuan, perbincangan yang terjadi, dan wajah yang mengena di hati, menyatu dalam alam pikir dan secara alamiah kita akan memilahnya. Kemudian mengerucutkannya menunjuk kepada satu orang yang pasti.
Mendung adalah pemandangan yang mengerikan namun melankoli. Teduh melindungi kita dari terik matahari dan lembab udara adalah dingin yang hangat. Jatuh cinta, perasaan suka selalu membuat getir. Berjuta kekhawatiran, kebingungan yang tiada akhir. Perasaan kejut yang berisi kecewa, sedih, bahagia, dan pengharapan amat sangat. Apa yang akan terjadi adalah gelap. Apakah kita tahu apa yang akan terjadi?

Hujan adalah ceria.
Laksa titik air meratap turun ke bumi. Dan langit kembali menjadi cerah. Ada pelangi di satu ufuk --fenomena semu yang sangat membahagiakan--.
Ketika dua hati bersambut, apalah yang tersisa di bumi? semua nya lenyap. Yang tertinggal adalah dua manusia bercinta. Sisanya? hanya bahagia.

1 comment:

  1. membaca sebuah tulisan tentang hujan, membuat saya teringat kembali bahwa cintaku yang tumbuh saat hujan..sebuah romantisme remaja..
    sayangnya, cinta yang begitu besar itu hanyut pada saat hujan..
    saat itu, suamiku lebih memilih mengantar teman wanitanya shopping daripada membawa istrinya yang hampir keguguran ke rumah sakit..
    kecewa? tentu saja
    bukan sesuatu yang mudah untuk memulai kembali...

    ReplyDelete