Neobux

Monday, December 26, 2005

setahun lalu


Setahun yang lalu, ketika orang masih dalam suasana bersuka cita merayakan hari kelahiran Kristus, Aceh dilanda tsunami. Ratusan ribu korban baik meninggal, luka, maupun yang kehilangan harta benda masih menyimpan sekian banyak persoalan hingga sekarang. Rumah yang dibangun oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias masih memiliki banyak sekali pekerjaan.

Beban berat yang ditanggung direcoki pula oleh semangat korupsi dan penilepan bantuan yang diberikan oleh para pendonor. Terlebih segelintir warga asing yang tinggal disana dengan mengatasnamakan Non Government Organization memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Semuanya, mengingatkan kita bahwa semestinya kita bersyukur atas segala karunia Tuhan yang kita dapatkan. Kenyataannya, seringkali hanya ketika sedang susah saja kita baru berpaling ke Tuhan.

Memoar akhir tahun ini semoga menjadi kaca untuk kita bisa terus memperbaiki diri setiap saat.

Sunday, December 25, 2005

Merry Christmast

May His eternal love and blessing guide us
Beberapa hari menjelang Natal kali ini, pikiranku dipenuhi dengan pengandaian dan prasangka buruk. Siapa tahu kalau polisi kebobolan lagi dan ada bom yang meledak di salah satu gereja. Untung saja, setidaknya sampai detik ini, aku tidak mendengar ada berita seperti itu. Kalau iya, wah..
Seorang teman mencoba menenangkanku dengan pernyataan "tidak ada bom di natal tahun ini."
"Kenapa?"
"Siapa yang mau nge-bom?"
"Anak buah azahari, atau yang lain.."
"Aku pikir tidak."
"Ya. Semoga saja memang tidak."

Mungkin memang benar, teror bom di Indonesia sudah mereda kali ini. Hanya saja yang lebih dikhawatirkan adalah apabila isu agama yang dipolitisasi kalangan tertentu mencuat lagi menjadi konflik horizontal yang --menurut sejarah Indonesia-- pasti akan berkepanjangan.
Seruan damai dari banyak pihak harus terus berkelanjutan. Dan kita, masyarakat umum, juga mestinya ikut menjaga damai ini.

Indonesia masih jauh dari sejahtera. Inflasi, hengkangnya investasi asing yang berakibat pemutusan hubungan kerja, koruptor yang belum juga kapok, rupiah yang masih melemah, bencana alam yang terus datang, semuanya membuat lelah. Diatas semua itu, DAMAI lah yang menjadi awal. Tidak adanya konflik akan mempercepat pemulihan ekonomi baik mikro maupun makro. Itulah yang diharapkan.

Dengan doa dan usaha, optimis saja semuanya akan membaik.

Saturday, December 10, 2005

what's your name meaning?

fiuhh... hampir satu minggu tidak menjelajah dunia internet.
pekerjaan dan rencana bisnis (ehm..) bikin lelah fisik dan mental. dan sekarang ini, mau tidak mau harus akses internet. sabtu ini deadline buat aku nulis dan rancang konsep bisnis. padahal sampai detik ini, paling juga baru 30% kelar. hiks..

anyway...mesti ada intermezzo biar otak gak being stressed. dan hasil browsing malah nyasar ke sini, lalu membawaku ke sini. swear.. aku ketawa ngakak baca hasilnya:

Your name of Sigit has given you an idealistic nature with a desire to help others. Your initiative often causes you to be the first to act when you see a need. Since you are impressionable and receptive, you feel the misfortunes of others very keenly. However, this name makes it awkward for you to express your deeper thoughts and feelings with finesse and diplomacy to the extent that your candid, sometimes blunt, manner of speaking creates misunderstandings with others. Being somewhat self-centred, you learn through your own experiences, as you rarely take advice from others. Yet, you are sensitive and very easily hurt and offended. You long for praise and appreciation for your efforts, but others find it difficult to understand you.

Although the name Sigit creates idealism and the urge to help others, we emphasize that it causes a blunt expression that alienates others. This name, when combined with the last name, can frustrate happiness, contentment, and success, as well as cause health weaknesses in the nervous system, and tension or accidents to the head.


ada benernya, ada nggaknya. yah.. itu kan cuma prediksi, main tebakan. tapi lumayan menarik. kalo mau, coba aja masukin nama ke situ.

Sunday, November 27, 2005

Cinta adalah Hujan

Cinta adalah seperti hujan.
Uap² air yang menggumpal di udara adalah benih. Setiap pertemuan, perbincangan yang terjadi, dan wajah yang mengena di hati, menyatu dalam alam pikir dan secara alamiah kita akan memilahnya. Kemudian mengerucutkannya menunjuk kepada satu orang yang pasti.
Mendung adalah pemandangan yang mengerikan namun melankoli. Teduh melindungi kita dari terik matahari dan lembab udara adalah dingin yang hangat. Jatuh cinta, perasaan suka selalu membuat getir. Berjuta kekhawatiran, kebingungan yang tiada akhir. Perasaan kejut yang berisi kecewa, sedih, bahagia, dan pengharapan amat sangat. Apa yang akan terjadi adalah gelap. Apakah kita tahu apa yang akan terjadi?

Hujan adalah ceria.
Laksa titik air meratap turun ke bumi. Dan langit kembali menjadi cerah. Ada pelangi di satu ufuk --fenomena semu yang sangat membahagiakan--.
Ketika dua hati bersambut, apalah yang tersisa di bumi? semua nya lenyap. Yang tertinggal adalah dua manusia bercinta. Sisanya? hanya bahagia.

Sunday, October 23, 2005

Against The Evil

Aku tertegun benar ketika membaca satu tulisan yang di posting di salah satu mailing list yang aku ikuti. Dengan satu embel-embel permintaan untuk memforward tulisan tersebut ke semua orang.
Betapa tiba-tiba aku merasakan ganas sekali kehidupan ini.

Subject: Modus Penculikan Anak
Kejadian dibawah ini juga terjadi di Megamal beberapa waktu yang lalu, tetapi bedanya para penjaga disana tidaklah setrampil dan secepat kasus yang terjadi di Carefour, dan malahan baru bergerak setelah diancam dengan kemungkinan tuntutan hukum lagi. Waktu itu menyangkut seorang anak laki berumur 4 th., tetapi modus operandinya persis sama.

Modus Penculikan - Peringatan kepada semua orang tua.
PERINGATAN PENTING BAGI SEMUA ORANG TUA!.
Walaupun anda tidak /belum punya anak kecil sekalipun, tolong sebarkan informasi ini kepada semua saja yang mungkin membutuhkan, yang dapat anda ingat. Anda tak pernah bisa tahu siapa yang akan anda selamatkan dengan mengirim informasi yang ada di email ini. Mohon meluangkan waktu untuk meneruskan(forward) kepada semua teman yang punya anak kecil ataupun cucu. Terima Kasih.

Ini adalah sharing kami atas suatu kejadian yang terjadi pada hari ini (eMail asli tertanggal Jumat 26 Sep 2003)
sewaktu sedang belanja di Carefour( catatan : tidak dijelaskan Carefour yang mana)Seorang ibu sedang melongok persediaan daging yang ada, dan sesaat kemudian berbalik dan mennemukan bahwa anak perempuannya yang berumur 4 tahun. tidak berada lagi ditempat/hilang.
Saya pada saat itu kebetulan sedang berdiri disamping ibu tersebut, dan kemudian ibu
tersebut memanggil manggil anaknya tetapi tanpa hasil. Saya kemudian meminta tolong kepada seorang pegawai Carefour untuk mengumumkan kehilangan anak tersebut melalui pengeras suara.
Hal mana dilakukannya, dengan segera berjalan disamping saya kesebuah telepon yang tersedia dan mengumumkan bahwa semua pintu dan jalur keluar manapun supaya segera ditutup/dikunci dengan menyebutkan sebuah kode tertentu.
Kemudian seluruh jalan keluar dengan segera ditutup.Keseluruhannya ini hanya butuh waktu 3(tiga) menit sejak saya meminta untuk diumumkan. Mereka kemudian berhasil menemukan si anak kecil tersebut dalam keadaan terbius di salah satu ruang kamar mandi yang ada. Kepalanya sudah setengah dicukur, hanya mengenakan pakaian dalamnya saja, dan ada tas pakain, , sebuah pencukur(razor) dan sebuah wig dilantai disampingnya.
Jadi siapapun orang ini, dia berhasil mengambil anak gadis tersebut,membawanya ke kamar mandi, mencukur separuh kepalanya dan melepaskan pakaiannya hanya dalam waktu kira-kira kurang dari 10 menit.
Hal mana membuat saya geleng-geleng kepala, hampir tidak dapat dipercaya. Jadi harap mengawasi anak/cucu anda ketika sedang berada ditempat terbuka seperti Mall dimana akan sangat mudah terpisahkan secara tak sengaja. Dalam kasus diatas hanya dibutuhkan waktu yang sedemikian pendeknya untuk melaksanakan kejahatan itu. 5 menit lagi saja dan anak tersebut akan sudah lewat dari pintu dan hilang.
Hingga saat ini saya masih tidak habis pikir bagaimana mungkin ada orang yang segila ini, apalagi dapat melaksanakan hanya dalam hitungan menit saja. Kiranya lewat sudah hari-hari dimana anak-anak dapat berkeliaran kesana kemari dan paling sial yang akan terjadi adalah mereka mengganggu pengunjung lainnya saja.
Si gadis kecil tersebut memang baik baik saja berkat karyawan yang sigap, perhatian dan tidak mau mengambil resiko.

PASTIKAN UNTUK MENERUSKAN BERITA INI KEPADA SEMUA ORANG, SEHINGGA MEREKA AKAN SELALU INGAT BAHWA MASIH BANYAK ORANG SAKIT PIKIRAN SEPERTI INI DILUAR SANA !!.

Saturday, October 15, 2005

Hujan Sore Hari

Sekarang, setiap kali ada kesempatan keluar dari kantor terutama menjelang sore, aku selalu berharap hujan akan turun.
Seperti tadi sore, sembari menyusuri kali Serayu, air mulai menetes satu satu di kaca mobil. Aku tersenyum girang.
This what I'm waiting for... kataku dalam hati. jalanan tak begitu ramai. Pak Tris yang jadi sopir memacu kendaraan tak begitu kencang.
"sambil menunggu jam pulang kantor" katanya.

Lalu, air semakin banyak turun..hujan semakin deras. Jendela sengaja kubuka sedikit biar air ada yang jatuh ke atas kepalaku. Menciptakan 'salju' lembut di helai rambut. Dan bau tanah basah masuk ke dalam mobil. Aku menghirupnya dalam dalam.

"Aku suka hujan" kataku tiba-tiba.
Pak Tris diam saja. Aku tak tahu apakah dia dengar kalimatku tadi atau tidak.
"Wah.. lihat pak.. bukitnya gundul banget."
"Oh.. iya.. hahaha... tuh, orang-orang diatas keliatan jelas banget" Pandangannya terarah ke para petani yang sedang bergegas diatas sana.
"coba kalau hujan deras nya bikin longsor ya..mengerikan banget!" kata Pak Tris.
"Iya." jawabku pendek. Kami membuat satu perumpamaan yang mengerikan.

Jika itu memang terjadi, siapa menyalahkan siapa?
Bukit gundul.. pohon sudah habis ditebang berganti dengan sawah tegalan. Bisa jadi, orang-orang kemudian akan menyalahkan pemerintah karena tidak becus dengan urusan reboisasi. Orang-orang seperti tidak sadar bahaya yang setiap saat mengancam mereka.
Itu urusannya bisa panjang, ribet, dan cuma jadi polemik sesaat. Lalu akan lenyap tertimpa pemberitaan tentang kasus lain nya yang lebih update di koran-koran.

Aku memilih diam saja. Membuang jauh-jauh pikiran buruk. Lebih baik memandang hujan dan merasakan lembabnya udara.