Selasa Pagi,
'Ciwan.. wake up! ayo berangkat,'
heuh....ternyata sudah jam 5.40 pagi. Itu berarti aku cuma punya waktu 20 menit lagi untuk bersiap. Dan..brr...dinginnya air disini takkan kutemui di Jakarta sana. Jam 6 lebih, aku sudah tersaruk-saruk menjinjing travell bag besar tanpa minum teh hangat seperti pagi biasanya.
Bis penuh dengan anak sekolah. Obrolanku dengan kakak hanya sepatah dua saja. Rasanya jadi malas bicara kalau bis penuh seperti ini. Hingga sampai agen bis ke Djokdja, aku turun, membiarkan kakakku kerepotan dengan travel bag dan kakinya yang masih luka karena kecelakaan kemarin.
Ternyata butuh waktu sekitar 20 menit untuk menunggu bis datang. Aku cuma terbengong-bengong saja sambil menghabiskan rokok terakhir. Ketika bis akhirnya datang, aku sudah cukup punya alasan untuk segera tidur lagi selama perjalanan.
Dengan Walkman di kuping dan kepala yang terus terpejam, Djokdja rasanya begitu dekat.
Selasa Siang,
Yang pertama terlihat adalah Agung dengan rambut barunya. Lalu Indra, lalu Rio, lalu beberapa anak kos baru yang aku sama sekali tak tahu.
Sekian menit kemudian, selembar kartu voucher pulsa IM3 dan sebungkus nasi padang siap dihadapan.
'Lah piye iki, kok ra iso sms?' teriakku.
di layar ponsel cuma tertera "Message failed. Saved in unsent"
Lalu setelah berkali-kali dicoba, muncul tulisan "SMS Barred. Saved in unsent" Kok bisa? Kenapa? Segera aku telepon ke CCO nya IM3, dan mencobanya berkali-kali sampai akhirnya tersambung.
'Mas tunggu aja, nanti coba lagi setelah dua jam ya.'
Waks !!.. 2 jam?? Ini jam 2 siang, berarti nanti jadi jam 4. OK deh. Sekitar jam 4.30 aku coba kirim sms lagi, ternyata belum jadi juga. Kenapa ya?
Gadis manis itu lewat di depan Gajah60. Kacamatanya selalu menarik perhatian. Aku mencegatnya ketika dia lewat lagi.
'Kok disini? Datang kapan?'
Dia memberi nomor ponselnya sambil menjawab berondongan pertanyaanku. Dia memberiku senyum.
Selasa Sore,
Sebuah kopi dengan krim tersuguh di meja. Getar rel terlindas kereta terasa dikakiku. Twins Donut Stasiun Djokdja berganti penampilan. Bungkus Sachet gula nya juga beda. Berapa lama aku tak kemari? Entahlah.
Kereta PRAMEKS terakhir dari Solo datang juga. Hanya sedikit yang turun di stasiun Djokdja, dan dimana dia? Hingga PRAMEKS pulang ke Solo, teman dari #gejolak itu ternyata tak ada. Dia salah turun atau mencoba menjadi penipu?
Ponselku masih juga belum bisa mengirim SMS. Kutelepon lagi CCO.
'Mbak... kenapa belum bisa juga??'
'Mohon tunggu sebentar ya pak. Terima kasih sudah menunggu bapak, ini akan kami coba reset dari sini, bapak bisa mencobanya dua jam kedepan.'
HAH! 2 jam lagi? ck ck ck
Selasa Malam,
Teman dari #gejolak itu ternyata sama sekali tidak menghubungi nomor ponselku. Bayangan ke Hugo's akhirnya lenyap. Ya sudah.
Akhirnya aku bisa kirim SMS lagi di jam 9 kurang sedikit. Sialan. Dan Gadis berkacamata itulah yang pertama kali kukirimi SMS.
'Wo..nongkrong jalan solo, cari makan. Aku lapar'
Dan sekarang, terkaparlah aku di warnet, membenahi weblog dengan bantuan pak Astho 'ass4ssin'. Thanks Pak.
Djokdja rasanya sudah begitu berbeda. ffffffhhhh............
No comments:
Post a Comment