Kecuali apabila Tuhan Pencipta Semesta Alam ini menghendaki lain, dan seperti yang termaktub di kitab suci segala agama, akan ada akhir dunia. Tergambarkan juga jika matahari --ketika saat itu tiba-- akan membakar bumi. Tidak seperti hari-hari yang sedang dan telah kita lalui, matahari muncul di timur, memberikan terang, lalu tenggelam di barat, meninggalkan kita pada gelap.
Jangan takut pada gelap
Karena gelap melindungi kita
dari kelelahan
Seperti itu lirik sebuah lagu kalau tidak salah.
Maka tak usah menjadi hancur karena sebuah perpisahan. Kau pun tahu dari awal bahwa setiap pertemuan akan berakhir dengan perpisahan. Tinggal bagaimana perpisahan itu terjadi. Menangis lah. Itu wajar kok. Tapi, sebentar saja. Menangis terlalu lama hanya akan membuat kerut di mata. Cuma memerahkan bola matamu. Menangis terlalu lama itu tak baik. Selama apapun kau menangis, yang telah pergi tak akan pernah kembali.
Dan setelah malam, akan muncul pagi hari. Tuhan setia mengingatkan kita untuk sebuah terang yang akan datang. Kembali tegar menghadapi masalah, bukan lari menghindar dan bersembunyi selayaknya pecundang yang tunggang langgang.
Terang siang adalah waktunya bagi kita mewujudkan apa yang sudah muncul dalam mimpi semalam. Maka tak ada gunanya pula terus menerus menelungkupkan muka yang sembab di atas bantal.
Cucilah mukamu dan mulailah berjalan keluar.
No comments:
Post a Comment