Apa pula itu? Tentu saja malam selalu berakhir pada pagi hari. Akhir malam selalu ditandai dengan munculnya semburat cahaya keemasan matahari dari ujung cakrawala, lalu berangsur-angsur dan secara pasti cahaya itu menjadi semakin dan semakin terang. Lalu, bukan lagi berwarna keemasan, tetapi putih perak menyilaukan. Dan pagi sebagai akhir malam itu berubah nama menjadi siang.
Tentu saja bohong besar kalau tidak pernah berakhir. Karena itulah yang terjadi selama beribu-ribu tahun di bumi ini. Bumi berputar sendiri, bumi berputar dengan para saudaranya yang lain, sempalan hasil ledakan besar yang terjadi suatu ketika pada berjuta-juta atau bahkan bermilyar-milyar tahun lalu -oleh para orang pintar disebut sebagai Big Bang-
Tetapi itulah yang terjadi. Pada suatu ketika, malam bagi saya telah menjadi keabadian. Hidup telah berubah menjadi sebuah kegelapan yang terniscaya.
Berjam-jam saya telah menunggu. Berhari-hari saya masih menunggu, tetapi tetap saja Malam tak berubah menjadi pagi.
Ah, ini pasti tidak beres. Ada yang mengacaukan alam semesta raya. Maka lalu aya mencari tahu hal itu lewat internet, melalui wikipedia.org, dan melalui mesin pencari bernama Google.
Referensi yang saya temukan adalah: Batara Kala telah merayu matahari untuk tidak muncul lagi!
Aduh, bagaimana bisa. Bagaimana pula caranya Batara Kala merayu. Sementara ia sesungguhnyalah bukan seorang perayu. - Maka dengan ini baru saya tahu, bahwa dia seorang perayu, ulung pula-
Apa yang telah dikatakan Batara Kala kepada Matahari? Entahlah. Saya tidak tahu. Tidak ada referensi di internet tentang dialog Batara Kala kepada Matahari hingga ia mau untuk tidak muncul dan memberikan sinar perak menyilaukannya lagi kepada Bumi.
Tapi, apakah penting dialog itu? Apapun yang telah dikatakan Batara Kala, bagaimanapun juga telah membuat Matahari tidak muncul dan Bumi mengalami kegelapan pekat yang amat sangat.
Yah, mungkin suatu saat saya akan mendapat copy teks dialog antara Batara Kala dengan Matahari itu. Apabila sudah ada, nanti saya beritahukan anda semua ya.
No comments:
Post a Comment