Neobux

Monday, March 05, 2007

Berandai-andai..hai..hai..hai

How the winds are laughing,
they laugh with all their might.
Laugh and laugh the whole day through,
and half the summer`s night.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
[par 2. Title : Donna-donna, song by Chad and Jeremy, recorded on 1965]

Boleh jadi memang saya seseorang yang inconsistence, seperti kata teman saya jaman kuliah dulu.

Awal mula dia menyebut saya seperti itu ketika saya berkeluh soal Lembaga Pers Mahasiswa yang saya asuh ternyata tidak bergerak seperti yang diharapkan. Anak-anak yang tergabung di dalamnya cenderung pasif. Ketika saya sebentar saja berhenti memotivasi, mereka pun tidak bergerak sama sekali. Dan teman saya itu, menyalahkan saya sebagai pimpinan. Dan dia bilang :
"You are inconsistence!"

Saat ini, boleh lah saya pun dibilang inkonsisten lagi. Beberapa tahun kemarin, saya misuh misuh dan sambat tidak akan pergi mencari pekerjaan di Jakarta lagi. Tetapi nyatanya, saya di sini sekarang. Termakan omongan sendiri.

Hujan belum reda dan masih tak bosan turun di Jakarta. Sebagian besar panik, khawatir kalau kalau pada akhirnya air bah besar dengan interval 5 tahunan ini akan mengancam kedamaian rumahnya. Sebagian lainnya berteriak tanpa henti menyalahkan pemerintah kota yang tidak mampu menangani banjir. dan bla bla bla.... Saya tidak peduli. Saya tidak berpikir itu penting buat saya.

Pada dasarnya saya menyukai hujan. Tempat favorit sekarang ini adalah di jendela ruang lantai tiga. Dari sana, saya memandang ke bawah, menyaksikan titik air hujan yang turun berderas-deras. Jalanan yang jika dalam kondisi normal penuh dengan kendaraan bergerak merapat, menjadi sepi.
Pada dasarnya saya mencintai hujan. Sayang sekali, bau tanah basah sama sekali tidak menguap dari permukaan bumi Jakarta karena hampir tidak ada sisa tanah yang telanjang menghadap langit. Seluruhnya tertutup aspal, lapisan semen, dan paving block.

"Stop complaining!“ said the farmer,
Who told you a calf to be ?
Why don`t you have wings to fly with,
like the swallow so proud and free?“

Calves are easily bound and slaughtered,
never knowing the reason why.
But whoever treasures freedom,
like the swallow has learned to fly.
[par 3-4. Title : Donna-donna, song by Chad and Jeremy, recorded on 1965]

Maka disana, di jendela ruang lantai tiga, sembari memandang hujan saya berandai andai:
Andaikata dulu saya menyelesaikan perjanjian yang sudah saya buat secara lisan maupun tertulis dengan mengurus passport dan menunggu on call visa, tentu saya sudah berada jauh dari sini dan tidak begitu memusingkan mengapa gaji yang saya terima hanya cukup untuk hidup satu bulan. Tentu saya hanya akan sempat menghirup wangi dedaunan tanah tropis hanya 50 hari dalam setahun. :(
Andaikata dulu saya setia dengan pekerjaan, mengubah pandangan pandangan yang [bisa jadi] terlalu idealis menjadi lebih lunak dan pragmatis, bisa jadi gaji saya sudah lebih baik dari ini dan terjebak di Jakarta Raya lagi.
Dan andaikata, bapak tidak dipanggil Yang Kuasa terlalu cepat, saya akan dapat lebih baik menggambar figur bapak dalam pikiran saya dan mencintainya jauh lebih dalam.

Andaikata, apabila, jika saja,

Ada ribuan-bahkan jutaan- perandaian yang muncul. Dan semuanya hidup sendiri-sendiri. Berjalan menurut garisnya sendiri-sendiri. Satu sama lain berhubungan, tetapi tidak berhubungan. Satu sama lain berkomunikasi, tetapi membisu dan tak pernah bertemu.

Pada waktu-waktu tertentu, saya berdiri di jendela lantai tiga dan berpikir, apakah saya sekarang ini adalah saya sesungguhnya?

No comments:

Post a Comment