Neobux

Friday, July 02, 2004

Musim Berubah

Inilah saatnya musim berubah. Biru cerah warna langit dan awan gemawan yang beriringan lambat laun akan terganti dengan kelabu mendung pembawa derai hujan.

Ini sudah masuk ke Mangsa Ketiga. Musim yang terjadi diantara musim kering dan musim hujan. Pergantian cuaca begitu drastis. Tubuh yang rentan akan mudah sekali termasuki virus penyakit.

Upie juga lagi kena sakit. Kata dokter saat hari minggu petang lalu aku bawa dia ke klinik, itu adalah gejala usus buntu. Lalu hari selasa malam, sama ibunya Upie dibawa ke dokter spesialis penyakit dalam. Dan diagnosanya, gejala lever.
Tentu saja aku dan keluarganya cenderung lebih mempercayai si dokter spesialis itu karena dia memang sudah spesialis, karena obatnya lebih mahal 4 x lipat dari harga obat di klinik, karena obatnya memang lebih manjur. Karena kami harus mempercayai dia, sehingga dengan begitulah obat si dokter menjadi lebih mujarab.

Setiap mendengar kata 'penyakit lever', aku selalu ingat bapak. Aku selalu ingat raut muka kesakitan pada malam itu, malam dimana tak seorangpun yang ada di dalam kamar bapak mengetahui kalau ternyata bapak sudah setengah sadar, kalau ternyata bapak sudah koma.
Dan ia harus merasakan sakit itu semalaman, sebelum akhirnya pada esok harinya bapak baru di bawa ke rumah sakit dengan mobil pak camat.
Dan ia harus menyerah pada levernya yang sudah pecah setelah berjuang selama dua hari di rumah sakit.
Dan ia harus meninggalkan hanya sedikit kenangan untukku sebelum aku benar-benar mengerti betapa besarnya rasa kehilangan seorang bapak.

Aku selalu sedih mendengar kata 'lever'.
(percayakah kau, setiap saat aku bercerita ini, hujan turun rintik-rintik diantara bulu mataku.)

No comments:

Post a Comment