Sebuah perpisahan tidak harus selalu dihubungkan dengan suka atau tidak suka.
Pertemuan, perpisahan,astaga, betapa semua ini menjadi bagian kehidupan. Kupikir aku selalu siap perbisah dengan siapapun wanita yang kutemui. Namun ketika saat perpisahan itu tiba, rasanya aku tidak pernah siap.
"Kita harus berpisah, kita tidak punya masa depan," begitulah kalimat itu selalu
"Apakah suatu hubungan tidak ada artinya, meski tidak akan menjadi apa-apa?"
"Kamu sangat berarti bagiku, tapi untuk apa semua ini, untuk apa?"
Aku sudah capek dengan perdebatan semacam itu. Aku ingin babak-babak kehidupan semacam itu berlalu dengan cepat. Kenyataannya, babak-babak semacam itu selalu datang lagi, nyaris seperti adegan ulangan. Toh, begitulah, perpisahan tidak pernah menjadi mudah.
............................................
Hubungan manusia seperti kontrak. Cepat atau lambat hubungan itu akan berakhir dengan perpisahan.